Masuk Musim Kemarau Pemda Purwakarta Perkuat Stok Beras Nasional
PURWAKARTA – Produksi padi yang berlangsung pada Juli dan Agustus 2022 dipastikan bisa memperkuat stok beras nasional. Hal tersebut diungkapkan, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtang) Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan. Pasalnya, pada musim gadu (musim kemarau I) diperkirakan panen padi seluas 12.058 hektar dengan produksi 80.547 ton gabah kering giling (GKG) setara dengan 51.639 ton beras. “Hingga Rabu 27 Juli 2022 telah masuk 40 data ubinan dari 38 kelompok tani yang tersebar di 17 kecamatan,†kata Sri Jaya Midan. Sri jaya mengatakan, sari data-data yang masuk, diketahui rata-rata produktivitas padi Kabupaten Purwakarta sebesar 6,68 ton perhektar GKG. "Produktivitas padi terendah 4,59 ton perhektar GKG dan produktivitas tertinggi 8,53 ton perhektar GKG," jelasnya. Menurut Sri Jaya, pada Juli dan Agustus merupakan puncak panen padi musim gadudi Kabupaten Purwakarta. Sejak 2 Minggu lalu, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta melalui para penyuluh pertanian dan petugas POPT (pengendali organisme pengganggu tanaman) melaksanakan pendampingan panen di berbagai tempat. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) sedang melaksanakan lomba produktivitas tanaman pangan tingkat nasional bagi kelompok tani. “Tidak dapat dipungkiri bahwa ada serangan OPT (organisme pengganggu tanaman,- red) yang berpotensi menekan hasil produksi tanaman pangan khususnya pada padi," ujarnya. Lanjut dia, jika diperhatikan dengan data laporan dampak serangan OPT pertanaman padi sebagian besar masuk kategori ringan seperti data serangan wereng batang coklat periode laporan OPT bulan Juli 2022 seluas 11 hektar atau 0,076 persen dari luas standing crop padi. “Serangan tersebut diperkirakan dan diantisipasi sejak dini di awal musim tanam gadu memperhatikan peringatan dini BMKG mengenai pola musim yang cenderung kemarau basah,†imbuh Sri. Kementan dan pihaknya melakukan tindakan preventif sejak dini dalam pengendalian OPT. Langkah-langkah pengamatan populasi OPT, ambang batas ekologi OPT, hingga pengendalian hayati maupun kimiawi secara cepat dan tepat. “Perlindungan AUTP (asuransi usaha tani padi,red) pun diberikan kepada para petani yang lahannya rentan serangan OPT maupun rawan kekeringan, sehingga jika terjadi gagal panen akan mendapatkan penggantian dari asuransi," ungkapnya. "Seluas 2000 hektar pertanaman padi dibantu pembayaran premi AUTP dari APBN dan APBD di Kabupaten Purwakarta untuk melindungi pertanaman padi milik petani,†pungkasnya. (bbs/rie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: